Pages

Tuesday 27 August 2013

You won't see this in the show. Kokoro no Tomo 2!

*memasuki Blogspot dengan deg-degan*
*liat tanggal terakhir nge-post*
*nyengi-nyengir bego*

ASTAGA. Ternyata udah sekian juta tahun lamanya yaaa aku ngga ngepost apapun disini. Tiba-tiba inget punya blog waktu kemarin, pas penayangan Kokoro no Tomo season 2 episode 1, gara-gara ada yang mention dan bilang "ditunggu cerita Jepangnya di blog kak." Terus tiba-tiba inget pernah janji mau cerita tentang trip season 2 kemarin. Hahaha. Pardon me for the super late stories. :p

Well, let's start. Ehm.. Where should I start? Okay. 
Setelah kemarin KNT 1 sukses, (thank you so much for our loyal audiences and KNT friends! *ketjup satu-satu*) akhirnya kami memutuskan untuk lanjut bikin KNT season 2. Setelah bapak-bapak produser dan kru research tentang materi yang mau dibahas, meeting, dan lain-lain, akhirnya we planned to go back to Japan in May and June 2013. Travelling to Japan for the third and fourth time did't diminish my enthusiasm to explore and experience Japan. XD *bikin sirik* *biarin* HAHAHA :p

Nah tapi ada yang beda nih, di season ini, kami ngajak seorang anak laki-laki yang jago gambar manga. Namanya Dito. Beberapa minggu sebelum berangkat, kami shooting saat-saat kami kasih surprise ke Dito. Jadi Dito ini nggak tau kalo bakalan kita ajak ke Jepang dan bakal ngeliat langsung dunia anime di Jepang. Akhirnya, di siang bolong yang beneran kayak langitnya bolong karena panas banget, aku dan kru KNT berangkat ke rumahnya Dito di daerah Jakarta Timur. Setelah muter-muter nyari alamatnya, sampailah kita di sebuah rumah. Kamera ready, semua ready. Bener-bener siap buat ngerekam ekspresi surprised nya Dito dan mamanya. Aku ngetok-ngetok pintu rumah, keluar seorang ibu-ibu. Dannnn terjadilah percakapan ini.
A: Halo, selamat siang! Saya Amanda dari KNT. *dengan nada riang gembira*
Ibu-ibu: eh... emm.. iya, siang.
A: Ini bener rumahnya Dito kan? Dito nya ada, bu? Ada surprise buat Dito!
Ibu-ibu: hah? surprise?
A: IYA! *senyum selebar jarak Indonesia-Jepang*
Ibu-ibu: Ini bukan rumahnya Dito. Kayanya salah deh.
*SEMUA KRU KABUR, SAMBIL NGAKAK*
A: *salah tingkah* hah? rumahnya Dito yang mana, bu?
Ibu-ibu: waduh nggak tau ya.

Oke. Selamat. Bukannya Dito yang surprised, malah gue yang dikasih surprise sama itu ibu. Dang!
Malunya, meeeeeeennnnnnnnnnn. .________.
Yaudah, dengan semangat dan muka yang merah membara, kita cari lagi dimana sebenernya rumah Dito. Dan semuanya berjalan seperti yang kalian udah liat di episode 1 KNT 2 kemarin.

Sampai di Haneda Int'l Airport udah tengah malem. Ada satu scene yang harus di take di toilet airport. Terus ternyata nggak boleh dan kami diomelin dong sama security-nya. HAHAHA. Besoknya, kami pergi ke Studio A1 Pictures to see how an anime is created and produced (which is ternyata super complicated). Right after that, we went to Maid Cafe at Akihabara. I have no idea why do Japanese girls who intend to be kawaii speak with a high-frequency sound and sometimes (buat yang nggak cocok dan give too much effort) sound like a chipmunk. Well, I don't hate it and I have no problem with it, but it's just..... WHY?
 -___-"
Soalnya, waktu salah satu pegawainya nemenin aku untuk ganti kostum maid, she spoke in a normal voice.  Tapi gapapa sih, itu yang jadi ciri cewek-cewek kawaii Jepang. Ya sudahlah.
Moe moe kyun~
Disana, aku makan salah satu makanan, lupa namanya. But it was super tasty. Tapi nggak tega gitu makannya, soalnya mereka gambar-gambar neko-chan (kucing) pake saos tomat. Terus minumannya juga didesign kayak kucing. Gemetz!
Siapa yang tega makan ini cobaaaa?!
Suatu malam, kami selesai shooting lumayan cepet, and we decided to spend our free time at Ueno. Nggak begitu ngerti disana ada apa, tapi kayanya Ueno itu seperti Pasar Baru kalo di Jakarta. Ya udah deh mumpung ada waktu, kami iseng naik kereta ke Ueno. Ada yang mau nyari sepatu, ada yang mau makan doang, ada yang cuma sekedar pengen jalan-jalan dan pengen tau Ueno. Buuuuut, since we arrived there at 8 PM, toko-toko disana udah siap-siap mau tutup. Ya udah akhirnya kami cuma makan, mencar sebentar, daaaaan iseng nyobain purikura. Hasilnyaaaaaa......

Yak, kami semua jadi super cantikd engan mata besar-besar. :))
Let me introduce them. 
Dari atas kiri ke kanan, lanjut yang bawah: Angga, Mas Imam, Mas Tyas, Muzal, Deska, Ka Icha, aku!
Selesai foto kami nggak berhenti ketawa, ngetawain muka masing-masing. Asli, ini lawak banget. HAHAHA.

Terussss, apa lagi ya? Oh, kami pergi ke rumahnya Ibu Ratna Sari Dewi Soekarno. Iya, beliau itu wanita Jepang salah satu istrinya Presiden Soekarno. Naik kereta sampe stasiun Harajuku (If I'm not mistaken), terus jalan kaki sampe rumahnya, hujan-hujanan. Gileeeee. Perjuangan banget ituuu. Terus aku interview beliau, ada kejadian seru sih, but I won't tell it to you readers HAHAHA :)) Beliau punya anjing kecil banyaaaak banget, ada 16 ekor kalo ngga salah. Terus waktu lagi shooting sama anjing-anjing nya, ada dua anjing yang berantem dong. LOL. Well, tempat aku interview beliau itu semacam ruang tamu, yang isinya ada banyaaaak banget foto-foto beliau. Yaa, she was a beautiful lady.
Interviewing Ibu  Dewi Soekarno. Why does the blue doll seems looking creeepily at us, anyway?

Terus aku juga ketemu dan ngeliput kegiatan sekelompok orang Indonesia di Jepang. Gila ya, orang Indonesia itu emang udah dari sananya hobi ngumpul, hobi ngobrol, hobi makan-makan. Tapi seru! Diantara orang-orang Jepang, terutama Tokyo, yang super individualis, akhirnya aku ketemu sama yang 'Indonesia banget'. :)) Btw, Yoyogi Park really is a beautiful central park. Ngga kalah sama Central Park nya New York. Tapi jelas beda sama Central Park nya Jakarta, karena ngga ada mall nya. Hahaha.

Disana, berhubung most of our crew are Moslem and they don't eat pork, jadi almost everyday kita makan di.......... Yoshinoya. Man, I'm so sick of Yoshinoya, and I promised my tummy that there will be no more Yoshinoya for the next months. Haha just kidding. Nggak setiap makan di Yoshinoya sih, kami ada makan di Matsuya dan Sukiya juga. (SAMA AJA ITU SIH!). I mean, makan tempura juga, makan sashimi juga, and sometimes makan di tempat yang cukup pricey (pas ditraktir sama local government, hahahahaha) But hey, I haven't eaten any Japanese food since we returned to Indonesia. What. Ada yang mau traktir? *diseret ke Yoshinoya*
Speaking of food, I wanna make a confession. Jadi, di depan hotel kami di Shimbashi, ada kios onigiri rumahan. Some crew usually bought one or two onigiris for breakfast, since our schedule was pretty tight. Dan biasanya aku beli susu di convenience store malemnya, buat sarapan. One morning, I felt so effin hungry and I decided to buy onigiri. Pertama, aku beli 2. Niatnya sih makan 1, trus simpen buat nanti kalo sebelum lunch laper lagi. Eh, 'nggak sadar', aku makan yang kedua. Terus, aku beli dua onigiri lagi, dan.... habis.
Oke, silakan ketawa. Oke, jangan dibahas lagi.

Nah, lanjuuuut.
Kami juga sempet liputan ke Ninja Restaurant. Bukan, bukan makan ninja.
Restoran ini dibikin pake konsep perkampungan Ninja gitu. Serunya, baru masuk aja suasananya udah gelap, trus kita dilayanin sama seorang 'ninja'. Mereka lompat-lompat, buka jalur, sampe akhirnya aku dianter ke tempat duduk yang udah di-reserve. Menunya? KEREN! Jadi, makanan yang aku pesen disajikan dengan konsep ninja gitu. Ada snack bentuk shuriken, ada salad pake pedang dan asap, ada escargot yang dibakarnya pake sumbu beneran diatas piring kita, dan ada es krim dibentuk bonsai. Nggak ngerti lagi deh, yang jelas itu super seru, makanannya super enak, dan unforgettable.
Ninja girl. Adeknya Ninja Hattori.

Habis itu, aku ketemu dengan seorang seniman shodo. Shodo itu seni kaligrafi Jepang. You may often see it in Japanese restaurant or another Japanese places of interest. Beliau ini ternyata salah satu jagoan shodo, sampai-sampai namanya dijadikan nama salah satu aliran Shodo. Woooh, keren abis ya! Beliau ngajarin aku bikin tulisan Kokoro no Tomo. Susah meeeeeenn! Nulisnya sih nggak susah, karena dulu aku sempet belajar bahasa Mandarin, jadi buat nulis kanji yaaa aku bisa deh sedikit. Yang susah itu ngatur tebal-tipis tulisannya. Kapan harus ditarik, kapan harus ditekan, dimana pegang kuasnya. Beugh. Katanya sih, dari tulsian shodo kita, bisa ketauan kondisi keseimbangan jiwa kita. Wait, don't underestimate me. He said that kejiwaaan aku bagus dan seimbang, soalnya I can do it pretty well on my second attempt. Yeay!
Arigatou Gozaimashita, Sensei! ^^

Oh iya, di Tokyo, aku belanja like there will be no tomorrow. Setiap kali kami selesai shootingnya cepet, kami buru-buru balik ke hotel dan langsung naik kereta ke Shibuya. Sampe sana, kami langsung mencar dan janjian ketemu lagi di depan Shibuya Station. But hey, shopping has given me another adventage! Aku jadi ngerti cara naik JR Line sendiri sekarang! hahahaa.. Iyeee, I went to Shibuya alone. Di  Osaka juga belanja sendirian, hihihi.  Ternyata, bukan cuma aku dan kak Icha yang belanja, tapi cowo-cowo juga pada belanja dan akhirnya, waktu hari terakhir kami pusing packing buat pulang. Soalnya, koper nggak muat semua. Beneran segala macem dibelanjain. Baju udah aku gulung kecil-kecil dan sumpel di sudut-sudut koper, tapi tetep koper nyaris ngga bisa ditutup. I had to sit on it, and asked someone to zip my luggage. But it's not only my problem. It was everyone's problem. :))

Shibuya at night. Take me back there to shop, please? :p
Kalo udah liat trailer KNT 2, mungkin pada penasaran sama seorang perempuan yang ngomong bahasa Jawa sama aku. Yes, she's Mbak Rosie. Mbak Rosie ini jadi beauty consultant urusan nail beauty di Ura-Harajuku. Mbak Rosie ini bahasa Indoensia nya nggak begitu lancar. Fasihnya bahasa Jepang dan bahasa Jawa. Disana, aku di-manicure sama salah satu of her employees. Namanya Mika. Mika-san ini seru banget orangnya, and she speaks English fluently. Mika-san told me that ternyata entertainer di Jepang itu nggak boleh punya pacar. Soalnya entertainer itu milik bersama, milik publik. Jadi nggak boleh ngecewain publik dan fans kalo si entertainer udah punya pacar. Hmm..
Mika-san, me, Mbak Rosie. Matur nuwun yoo, Mbak. ^^
Lanjuut.
We went to Tokyo Hotaru Festival. It was a festival that is held to celebrate Tokyo Sky Tree's 2nd anniversary. I boarded a boat to go around Sumida River. Sempet mampir ngeliat Odaiba City, dan terakhir berhenti di deket Tokyo Sky Tree. Jadi, masyarakat Tokyo dibagikan bola lampu LED gitu, lampunya akan nyala kalo kena air. They made a good wish for Tokyo, and they threw the ball into the water. Voila! The balls gave us a very lovely gleam. :') Romantis deh. Banyak orang yang pacaran juga. hihihii..

Ini masih agak terang, bola nya belum terlalu banyak. Huhuhu. 

Terakhir di Tokyo, kami pergi ke rumah dinas Dubes Indonesia untuk Jepang, pak Lutfi. Disana, kami dimasakin nasi goreng. Hoooo praise God we finally ate nasi goreng + telor +kerupuk. Iya, saya terlalu Indonesia untuk menikmati makanan dari negara lain setiap hari. Well I guess, there's nothing better than Indonesian food, no?  Hidup makanan Indonesiaaa! Btw, pak Dubes ini asik banget orangnya. I swear, he's the gaul-est pejabat I've ever met. Kak Icha have known him since a few years ago, soalnya dia dulu jadi volunteer di Kedubes Indonesia waktu kejadian Tsunami Jepang 2011 lalu. And she said so, pak Dubes emang asik dan gaul banget. You can see him on our trailer, anyway. :D
KNT 2 crew with the Ambassador and his staff. Hope to see you soon, Pak Lutfi! :)
In a nutshell, Tokyo and KNT 2 have been exhilarating me! :')

Terus kami pulang seminggu ke Indonesia, dan balik lagi ke Jepang buat shooting tiga episode lagi. Di trip berikutnya ini, kami pergi ke Kyoto dan keliling Kyushu. I guess it will be too long kalo jadi 1 post disini. So, I promise to tell you the rest of ther story later, ya!

I gotta go. See you!

EHH JANGAN LUPA NONTON KOKORO NO TOMO TIAP HARI MINGGU PAGI DI METRO TV PUKUL 9.05 WIB. BISA STREMING KOK.

Ja, matta raishu~

Xx,
Amanda Zevannya.

Monday 25 March 2013

Someone Who Lives in Your Heart

Well, TV (ehm, infotaiment?)  nowadays is stuffed with the news of some entertainers that has just passed away. First, Tata Dado. Entertainer cowok yang kece banget di zaman 90-an lewat peran dan gaya diva-nya. He gave up to the diabetes complication, if I'm not mistaken. Second, Ricky Johannes. Presenter olahraga yang dikenal sebagai sosok yang ramah, hangat, bersahaja, dan ngga pernah kedengeran sakit. I saw the coverage of his funeral on TV this afternoon. I saw his daughter wailing. I don't even know Ricky Johannes and his family in person, but my heart broke into pieces waktu nonton itu tadi.

These remind me of the death of my grandpapp. I've lost the loved ones in my life. My grandpapp, and my aunt. But, to be very honest, the death of my grandpapp is what hurts me most. It has been 3 years, tapi sakit dan sedihnya masih terasa sampe sekarang. Setiap kali aku inget beliau, I feel the pain in my chest. I could not stop my tears from falling. I remember clearly how he kept his faith till the day God picked him up. I remember how he wiped our tears when we were lamenting his suffering. I remember how he told us his amazing stories. I remember his awesomeness.

Ngga tau aku pernah cerita atau ngga, my grandpapp suffered from coronary heart disease. Sebenernya penyakitnya udah lama, dan if I'm not mistaken, udah bolak-balik opname sampe 7x dalam 5 tahun terakhir sampai beliau meninggal and had to live with medicines for the rest of his life. Terakhir beliau masuk rumah sakit, awalnya karena beliau jatuh waktu mau berusaha jalan ke kamar mandi. Beliau merasa kuat dan ngga mau minta tolong perawatnya untuk tuntun beliau. Karena jatuh itu, tulang panggulnya patah dan, yeah, harus dioperasi. The risky operation process went very well. Bonggol tulang panggul yang patah itu diganti dengan bonggol aluminium. Tapi, berhubung usianya waktu itu udah 83, proses pemulihan ngga bisa berlangsung dengan cepat. Karena buat jalan juga susah, musti menjalani proses fisioterapi yang cukup panjang juga, jadinya he spent most of his times on the hospital bed. Hasilnya, pencernaannya terganggu, dan harus operasi dibuat lubang diperut untuk metabolismenya.

He once masuk ICU. Aku memang pernah denger dari pendetaku, kalo di ruang ICU itu banyak setannya, karena banyak orang meninggal disana. My grandpapp termasuk orang yang peka dan bisa berinteraksi dengan roh kayak gitu. Once he said to us, "tadi malem berisik, saya ngga bisa tidur. Rame disini. Anak kecil, orang gede. Pada ngulurin tangan ngajak-ngajak saya. Saya usir, saya bilang, 'ngga mau! Kalo bukan Tuhan Yesus yang bawa saya, yang ajak saya, saya ngga mau ikut. Pergi kalian!' terus pergilah mereka." Kita semua antara percaya ngga percaya denger ceritanya kayak gitu.

The night God picked him up was the night before the digestion surgery takes place. We, his closest relatives, children and grandchildren were there to encourage and comfort him. I spent some of my money for him.  Ngga seberapa, ngga ada apa-apanya dibanding biaya yang harus keluar untuk perawatannya, tapi aku yakin itu bisa bikin beliau seneng. I gave it to my aunt  who bears almost all the cost.  Aku lagi ada diluar kamarnya waktu my aunt called me and told me that grandpapp wants to meet me to say thanks. I came into his room, and it was in front of everyone he turned to me, smiled weakly, and said, "hehehe.. ini dia cucu saya." I felt very touched and honored, ngedenger grandpapp ngomong gitu. He was an army, he had a hard and tough life. He was not a kind of person yang gampang nunjukkin rasa sayang dan bangganya sama orang lain. Makanya, begitu grandpapp bilang gitu ke aku, aku bener-bener cuma bisa cengengesan sambil berkaca-kaca. Then he asked me to pray for him. I burst into tears while praying for him, in front of our relatives. And as what he always did, he wiped my tears and said thank you. :')

I had to come home for I had an important presentation the next day on campus. 1 AM, my mom's phone rang. It was my aunt who stayed in the hospital to take care of grandpapp. She said that grandpapp masuk ICU lagi, karena serangan jantung mendadak.  February 19th, 2010, 1.20 AM, she phoned us again, and told that Grandpapp has gone. My mom burst into tears at the news of his death and I could only fall silent. We were rushing to the hospital, and yes, my aunts were weeping as they repeatedly said "Bapak... Bapak udah pergi.. Bapak ninggalin kita..."  Aku bener-bener speechless ngga tau musti bilang apa, aku ngga bisa nangis. Aku terlalu shock buat nangis. Then I led my mom to the ICU, to see the body of grandpapp. Keluar dari ICU, aku duduk lemes di tangga rumah sakit, jam 3 pagi, aku telepon si pacar. I knew he was sleeping tightly, but then he answered my phone call, dan disitu aku baru nangis. Sakit banget rasanya. Sakit. Banget. Kebayang gak sih, like, lo baru spent some of your money buat beliau, beliau seneng, minta didoain, dan ternyata dalam hitungan jam beliau pergi ninggalin lo. I was antara puas udah buat beliau seneng di jam-jam terakhirnya, sedih, sakit, dan ngga siap.

But this is the happy and the most touching thing. My aunt told us, malem itu, grandpapp gelisah banget. Akhirnya diajakin nyanyi-nyanyi sama tanteku. Tapi tetep ngga bisa tidur. Bolak-balik manggilin tanteku. manggilin perawatnya. Tanteku sengaja ngga mau ngeladenin lagi dan pura-pura tidur, karena besok pagi grandpapp mau operasi pencernaan, jadi harus rest well. Trus grandpapp kedengeran kesel sambil bilang, "ah, kalian ini nggak ngerti." Then he prayed, "Tuhan Yesus, memang cuma Engkau yang mengerti saya. Kalau Tuhan mau sembuhkan, sembuhkan saya. Tapi kalau tidak, bawa saya. Amen." Right after that, he drew his last breath, and went. My aunt called the nurses, they were trying to give any help, brought him to the ICU, but yes, grandpapp had gone with Jesus.  

His death was a deep pain for us, for this is our first lost. Ehm, maksudnya pertama kalinya kehilangan keluarga langsung. Tapi yeah, kami semua tenang dan bangga karena kami yakin, it was bener-bener Tuhan Yesus yang jemput grandpapp, for he told us that di ICU banyak 'yang ngajak', tapi beliau bilang cuma mau ikut kalo Tuhan Yesus yang jemput. Kalo waktu itu beliau pergi, ya artinya memang Tuhan Yesus yang dateng dan jemput dia. Such a beautiful death, was it not? :')

Well, aku cukup puas karena disaat-saat terakhirnya sempet bikin beliau tersenyum dan bangga sama aku. Tapi aku juga sedih karena beliau ngga sempet liat aku wisuda, ngga sempet liat dan nikmatin hasil kerjaku selama ini, ngga sempet liat aku ke Jepang (ah, waktu militer dulu, beliau sempet tinggal di Okinawa buat training militer). Tapi, kisah hidup dan kepergiannya yang indah itu bikin aku tenang dan malah bangga sama beliau. Dalam hidupnya, beliau itu dikenal sebagai sosok yang tegas, keras, jarang mengungkapkan pujian dan sayang, tapi sangat penyayang, pintar, teliti, rapi, idealis, dan jujur. Beliau ngga pernah benci dan dibenci orang, tapi emang sering bikin kesel anak-anaknya karena sifatnya yang keras kepala. Beliau dulu kerja di militer bagian intelijen gitu, jadi banyak orang yang mau sogok dia macem-macem, tapi beliau ngga pernah terima sepeser dan satu benda pun. Malah sampai akhirnya ada orang yang jahatin beliau yang bikin pangkat militernya turun. Beliau kesel, tapi ngga pernah bikin sesuatu yang jahat buat orang itu. Beliau sering duduk diteras rumah buat baca koran setiap hari, bahkan sampe masa tuanya, karena beliau ngga mau membiarkan otaknya kosong dan ngga tau apa-apa. Beliau rajin baca alkitab. Well, in sum, ask him anything, and he would provide you the answers. 

On this very night, I proudly write this post for you, Opung. I just have known you for 18 years, but your smile, persistence, passion, intelligence, and love remains and makes me feel like you live forever. Because one said that no one can take away someone who lives in your heart. Thank you for inspiring me to be a great person like you were. I miss you. 

You have fought a good fight, you have finished your course, you have kept the faith.
Persis seperti ayat alkitab favorit beliau, dan yang kini tertulis di nisannya:

"Aku telah mengkahiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman." 
2 Timotius 4: 7.

Xx,
Amanda Zevannya.

Wednesday 6 March 2013

How the Kids Touched My Heart....

Halo! Selamat malam!

Udah kepikrian lumayan banyak hal buat diceritain disini, tapi apa daya waktunya ngga nemu. Kebetulan sekarang lagi senggang, waktunya cerita-ceritaaaaa..
Sekarang aku mau cerita soal Jepang (lagi). Hahaha. Well, dari pengalaman 2x trip kesana buat shooting, ketemu sama orang-orang Jepang, dan orang-orang Indonesia disana, menurutku Japan is an easy-to-love country. Eitss, tapi jangan salah, Indonesia tetep yang nomor 1 di hati. Ciee nasionalis. LOL :p

Sebenernya aku udah gatel pengen cerita lengkap tentang ini, tapi karena episodenya belum tayang, jadi aku tahan sampe udah pada nonton, baru deh aku ceritain. Hehehe. Minggu kemarin, tanggal 3 Maret 2013, akhirnya episode Kokoro no Tomo yang ada scene favoritku tayang juga. Yep! Kosai Elementary School, di Sapporo! JAdi waktu itu kalo ngga salah udah hari ke-4 shooting. Udah lumayan capek, soalnya bener-bener travelling dari satu tempat ke tempat lain, dan akhirnya sampailah di Sapporo, Hokkaido. Perjalanan pertama di Hokkaido diawali dengan ke Kosai Elementary School ini. Awalnya aku cuma di-brief, nanti bakalan ketemu sama anak-anak kelas 2, aku kasih tau mereka sedikit ttg Indonesia, ajarin beberapa kata bahasa Indonesia, dan done!

Akhirnya kita masuk ke principal's room, kasih tau mereka flowing shootingnya, dan mereka menyambut kita dengan baik banget. Aku bener-bener deg-degan! I'd never been teaching! And now they wanted me to teach 20-something Japanese children, and I didn't even know how to do that. Oke, kembali pake jurus awal: cuek, pede. Sebelum aku masuk ke ruang kelas to start the filming, their teacher  told them a bit about us, and about Indonesia. Like, Indonesia's location on this globe, and what's so famous about Indonesia, yang ngga lain ngga bukan yaitu Bali! :) :)


Masuklah aku ke ruang kelas, dengan beberapa orang guru dan sang school principal, ngeliatin di sisi belakang kelas. DEG DEG DEG. The first thing I did tentu aja perkenalan dalam bahasa Jepang, " Hajimemashite, watashi wa Amanda desu. Indonesia jin desu. Yoroshiku onegaishimasu." HAHAHA sorry if I do any mistake in typing this. You may correct it nicely ;) Terus aku tanya ke mereka, "Nihon go oke? (Bahasa Jepang ku oke?)" trus some of them dengan lucunya bilang "OKE!" sambil ngangguk-ngangguk ngegemesin gitu.  AAAAAA SENENG!!! Ngeliat respon mereka, deg-degan nya perlahan-lahan hilang, tergantikan dengan perasaan gemesssss dan seneng bisa berinteraksi dan belajar dari mereka. Yes, I learned a lot from them. Lalu aku mulai kasih tau mereka tentang Indonesia, dan ajarin mereka beberapa kata sederhana dalam bahasa Indonesia, like, selamat pagi-siang-malam dan terimakasih. They're quick learners! Seneng banget juga begitu aku tanya siapa yang udah pernah ke Indonesia, dan ada beberapa anak yang bilang udah pernah ke Bali dan Jakarta.


Selesai 'ngajar', aku ajak mereka nyanyi Twinkle-Twinkle Little Stars. Ternyata mereka taunya bahasa Jepangnya. Nah loh! Yaudah deh mereka aja yang nyanyi. *nangis* Tapi ternyata ada beberapa anak yang bisa bahasa Inggrisnya. Awalnya mereka malu-malu ngga mau maju buat nyanyi bareng aku. Eh begitu satu anak maju, yang lain langsung ikutan. Rame deh didepan kelas. :)) Waktuku buat 'ngajar' mereka udah habis karena mereka harus makan siang, and they made me in awe in a sec of their orderliness. Mereka langsung arrange meja mereka jadi dalam formasi meja makan gitu, pasang celemek dan topi sendiri, ambil piring, ambil nasi, lauk, miso soup, dan susu, semuanya dilakukan by themselves. The teachers cuma ngeliatin mengawasi aja. Akupun diajak makan bareng mereka, dan seorang siswi yang bisa speak English fluently ditempatkan disebelahku. We talked a lot. She said that her mom once lived in London, and they  often speak English at home. Ditengah-tengah ngobrol dan lunch itu, anak ini dengan isengnya ngajak aku lomba ngabisin semua makanannya duluan. Dia menang dong -_____- lucu banget!


Selesai mereka makan, mereka langsung rapiin tray makan mereka, lalu rearrange meja, dan bersihin ruang kelas. Anak kelas 2 SD, without any instructions from their teachers, cleaned up their classrooms. Nyapu, ngepel, ngelap-ngelap, hapus papan tulis, and they did it all happily. SALUT! Hasilnya, lingkungan sekolah yang bener-bener bersih dan nyaman buat anak-anak, bahkan buat tamu yang dateng ke sekolah itu. Ini contoh yang bagus banget buat anak-anak di Indonesia untuk belajar mandiri dan peduli lingkungan sehari-hari. Ngga perlu muluk-muluk peduli lingkungan dalam skala luas kayak stop penebangan hutan dll, mulai aja dulu dengan peduli sama lingkungan sehari-hari, tempat kita banyak beraktifitas. Dari hal kecil yang dilakukan dengan komitmen dan ketulusan, pasti akan berdampak positif buat orang banyak kok. 

Setelah itu, I had some light conversations with some of them. Ngeliat aku, mereka bilang, "Orang Indonesia itu tinggi-tinggi ya, Amanda-san?" hahaha. Ketika aku mau pamitan sama  mereka, guru mereka bilang jangan pulang dulu karena mereka punya hadiah buat aku. Then the teacher played a minus one, they stood up, and sang a song for me! Lagunya bahasa Jepang, artinya tentang persahabatan. Like, anytime you need me, you can remember me and I will do anything to help you, gitu-gitu deh. TERHARUUUUUU T,T Aku masih nyari lagunya sampe sekarang, pengen dengerin lagi.  Setelah nyanyi, some of them maju nyamperin aku, salaman, say thanks, trus ada satu anak langsung meluk aku dan bilang "thank you so much, Amanda-san..." T,T Lalu ada satu anak perempuan, namanya Kakono-chan, ngasih aku selembar kertas dilipat empat, pas aku buka, isinya gambar dua cewek, yang satu tinggi pake ikat kepala dan syal, yang satu lagi lebih pendek pake kaos dan rok. She drew me and her :') terharu banget, asli. Lalu dateng lagi satu anak perempuan, ngasih aku dua buah origami berbentuk halloween pumpkin. FYI, waktu kesana emang awal-awal bulan Oktober gitu sih.


Begitu kita bergerak keluar dari kelas mereka, ada seorang guru yang bilang gini ke Mas Jaya, (in Japanese of course), "anak-anak kelas lain ada yang nangis, katanya kenapa Amanda-san datengnya ke kelas 2B, ngga ke kelas kita...." aaaaaaaa.. Akhirnya ada beberapa anak dari kelas lain, ada yang dari kelas empat dan enam juga,  diizinkan keluar kelas untuk ketemu kami, tim Kokoro no Tomo. :') Karena kami harus pindah lokasi buat lanjutin shooting, kali ini kami beneran pamit sama Kosai Elementary School teachers and principal.


Di perjalanan, Kak Icha ceritain ini ke aku. Waktu ngobrol-ngobrol, ada satu anak laki-laki, too bad I forget his name :| (I'm sucks at remembering names, anyway, huhu), ngobrol sama Kak Icha. and I was in tears dengernya. Kak Icha liat anak ini pake kaos Lilo & Stitch, Kak Icha bilang ke dia, "kamu suka Lilo&Stitch ya? Kemarin Amanda-san habis dari Tokyo Disneyland loh." and this very sweet little boy said, "iya, aku belum pernah ke Disneyland, aku pengen banget. Tapi aku ngga punya uang buat pergi kesana." Trus Kak Icha juga speechless dengernya, tapi lalu dia motivasi anak ini dengan bilang, "ooh gitu. Amanda-san juga tadinya ngga bisa ke Disneyland, tapi Amanda-san belajar yang rajin, sampe pinter trus kerja, sampe punya uang buat ke Disneyland. Makanya kamu yang rajin ya belajarnya." Dan anak ini langsung senyum dan janji bakalan rajin belajar. HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.. You'll be a great man, my dear. God bless you. :') :')

Dannnnnn, berakhirlah sesi filming di Kosai Elementary School. Aku memang mungkin cuma beberapa jam ada disana. Tapi kenangan, senyum, dan pelajaran berharga yang aku dapatkan dari mereka will always be buzzing in my heart. 'Thank you so much' supposed to be my words. Thank you so much, kids. Thank you so much, Kosai Elementary School. :')

Mengutip kata-kata seseorang, "Moments may come and go, but memories stay forever."

Xx,
Amanda Zevannya.

Friday 18 January 2013

Japan Trip: Kokoro no Tomo season 1.

Konbanwa!

Beberapa hari yang lalu aku baru pulang dari Jepang. Tadinya pengen langsung cerita-cerita disini tapi cape bangetttt, jadi baru sekarang deh hehehe. Ngapain ke Jepang? Jalan-jalan? Oh, tentu tidak. Just like what I told you on my last post, aku habis shooting di Jepang. Nama programnya Kokoro no Tomo, bakal tayang mulai 3 Februari 2013 tiap hari Minggu jam 9.05 AM di Metro TV. NONTON YA!!:D

Okay, where should we start? Dari awal banget deh ya. Awalnya aku ikut casting, diajakin sama my former road manager, Mbak Vera. She told that there will be a new TV program, that is going to talk about Indonesia and Japan. The filming will be in Japan. I was like, "you're not kidding me, right? I even can't speak Japanese and all I know about Japan was only from history books, internet, and Detective Conan." HAHA. Tapi yaudah nekat aja, cuek, pede, nothing to lose. Dan setelah dengan super pedenya aku ikut casting, bahkan sampe ngerjain Mbak Vera didalem ruang casting dengan bikin dia berpura-pura jadi ibu-ibu jualan ikan di Jepang, eh ternyata they chose me. FAVOR!

Akhirnya berangkatlah aku ke Jepang buat filming part I. Berangkat dari sini, aku perempuan satu-satunya. Yang lainnya ya kru produksi dari BDI, sama Mas Jaya yang punya acara. Tapi begitu sampe di Narita ada seorang mahasiswi Indonesia di Tokyo yang gabung sama kita, bantuin kita, dan nemenin aku. I'm really grateful for them. They were extremely nice and made the filming feels so fun! We were joking all day long, helping each other, and we became a good companion in a sec. WOH!

Disana, aku ke Tokyo Game Show 2012, ngeliat game-game baru. Mulai dari yang lucu-lucu dan gampang yang sering aku mainin, sampe yang ajaib-ajaib kayak.....hmm, kayak apa yah. Aku juga ngga ngerti hahaha. Habis itu aku ngerasain yang namanya bangun jam 2 pagi, make up sendiri, dan  berangkat jam 4 pagi ke pasar ikan! Tapi asli yah, Tsukiji Fish Market itu bersih banget, ngga bau amis, dan ngga ada lalat seekor pun. Trus aku ke Tokyo Disneyland!! AAAAAAAAAAAAA.. Who doesn't dream to be in Disneyland, feels like a little kiddo, and no one think you're crazy?  Malah menurutku Disneyland itu bukan cuma impian anak-anak, tapi semua orang. Dan bisa ada disana, bener-bener deh aku ngga ngerti lagi senengnya kayak apa. Aku beneran nangis begitu aku masuk ke TDL dan ngeliat castle nya. Yes, that very iconic Disney Castle. T,T Trus kru-krunya dengan 'jahat'nya langsung bilang, "eh eh Manda nangis, take sekarang!! Natural banget nih!" Hayooo.. Mati ga lo lagi nangis terharu kesenengan trus disuru take. hahaha :') Apalagi waktu fireworks.... MAMIHHHH.. As a girl that grew up with Disney's films, it was a super incredible moment!



Lalu aku juga ke Shibuya sama Harajuku (there was a Japanese girl that be my partner in that episode, named Kaho-chan, she was very cute and nice. Malah dia cerita dia sampe belajar bahasa Inggris beberapa bulan supay abisa gampang komunikasi sama aku. hahaha..)


 Lalu di Yamagata, kita ke tempat shootingnya drama Oshin. To be honest, aku ngga pernah tau ada drama Oshin. Waktu jaman-jamannya drama Oshin nge-hits, aku belom lahir kayaknya. Tapi suer tempatnya KEREN BANGET! Aku dipakein Yukata dan berubah jadi cewe Jepang sesaat haha.

Lalu kita juga ke rumah jompo dimana ada orang Indonesia kerja disana, ngobrol-ngobrol sama Tsunami Researcher orang Indonesia, dan ke Hokkaido!

Di Hokkaido, kita ke sebuah SD, yang anak-anaknya LUCU-LUCU BANGET. They were so excited to meet me, and I was even more excited. I taught them a little about Indonesia, and I had lunch with them. One thing that amazed me is that they clean up their classroom themselves, without any instruction from their teachers, and they even just 7 y.o. I think we seriously need to teach that to our children. Terakhir, ada satu anak perempuan samperin aku dan dia kasih gambar, ceritanya aku sama dia dan dua origami halloween pumpkin. :') Habis itu kita banyak ngeliat pemandangan-pemandangan keren di Hokkaido, sama ke Rusustu Hotel and Resort yang keren ngga kira-kira.

Selesai trip pertama, kita berangkat lagi buat trip kedua awal Januari kemarin. Trip kedua kita pergi ke Central Japan, dan banyak ke wilayah Gifu. Disana kita lebih banyak ngebahas tentang kebudayaan dan sisi tradisional Jepang sih. Ohya, aku baru pertama kali liat salju! Hahaha.. aku ngerasain yang namanya suhu udara -14 derajat celcius. BRRRR.. Aku shooting main-main salju sampe jari tanganku melepuh sangking dinginnya. Kru sih bilang gpp pake gloves, tapi aku ngga ngerasa oke kalo pas scene itu pake gloves. Trus dengan sotoynya aku buka gloves, megang salju, trus melepuh deh,. Pinter, Amanda -___-" Trus kita hiking ke atas gunung buat shooting di Gifu Castle, tempat samurai-samurai jaman dulu gitu deh. Lalu liat pembuatan Katana, main snow train, belanja-belinji, dll! Oh ya, di Osaka, aku dengan nekatnya belanja sendirian ngejar sale, dengan kemampuan bahasa Jepang yang minim (itu juga diajarin sama Mas Jaya hahaha) Yah, namanya juga perempuan, gak bisa liat sale. Bawaannya gatel pengen beli. :p

Both trip was PRETTY FUN, dengan plus dan minus masing-masing. Tapi yang aku tau paling bikin feels enjoy adalah kru-nya. Orang-orang Curio Asia dan BDI itu super menyenangkan! Di trip kedua aku bener-bener perempuan satu-satunya. Icha ngga ikut krn dia kena demam berdarah persis bbrp hari sebelum kita berangkat ke Jepang. Tapi I really felt safe with them! Mereka bener-bener ngejaga aku, perhatiin aku, dan bisa bikin suasana super asik yang bikin mood aku oke terus. I wanna say a big thank you to Mas Jaya, Ko Andy, Ko David, Opa Didonk, Ka Dado, Mas Tyas, Bas, Garry, Rio, Ka Icha, Bimo, Bung Andy, daaaaaaaaaaannn semua orang yang terlibat di Kokoro no Tomo. Thanks for the great trip, great time, great friendship, great experience, and all the great things we've shared during Kokoro no Tomo season 1 filming.

Apa yang aku ceritain disini ga ada apa-apanya dibanding apa yang aku bener-bener rasain dan alami selama filming Kokoro no Tomo. Dan ini juga gak seberapa dibanding yang nanti bakalan tayang. Asli, post ini bukan bermaksud mau promosi, aku cuma mau ceritain berkat Tuhan buat aku dan give credit buat orang-orang keren yang udah bikin Kokoro no Tomo. Tapi buat buktinya,  jangan lupa nonton Kokoro no Tomo mulai 3 Februari 2013 di Metro TV jam 9.05AM ya. You'll experience and learn great things about Indonesia and Japan. :)

Ini trailernya! SIlakan ditonton :)

Arigato Gozaimasu! Oyasuminasai!