Pages

Monday 19 May 2014

A Week in Perth. A Lifetime in Heart.

A few weeks ago, I just unlocked one private achievement. I went abroad. Alone. 

Yes, mungkin ada yang tau, entah liat dari Twitter atau Instagram (@amandazevannya), kalo aku pergi ke Perth, Australia. Dan itu memang pertama kalinya, aku jalan keluar negeri, sendirian, dan numpang pula di rumah temen. :)) Thankfully, my best friend, Hanna, lives in Perth. Tahun lalu, dia sempet ngajak aku dan Fiona buat main ke Perth, tapi aku, yang jujur aja saat itu sih pesimis bisa pergi (yeah, mikirnya gak bakal diizinin sama mama papa), cuma bisa senyum kecut. Eh ternyata malah beneran pergi kesana. Tapi tanpa Fiona :(

Rabu, 23 April 2014. This was the day I've been longing for 6 months. Udah ngerencanain mau ke Perth, salah satunya ya karena mau nonton konsernya Michael Bublé. My very first concert experience! Berangkat dari Jakarta jam 10 pagi, dan sampe di Perth sekitar jam 4 sore. Di terminal kedatangan, setelah beli kartu SIM sana, aku duduk bengong sambil nunggu Hanna jemput. Belom apa-apa, Perth udah menyajikan sebuah pemandangan manis. Seorang bapak, I assumed he's Indonesian, berdiri, keliatan kalo dia pasti mau jemput orang. He looked like an ordinary people, and I chose to ignore him and presumed that he's just a face in the crowd. I chose to stare at my phone, sibuk update dan ngabarin kalo aku udah sampe di Perth. It went like that until a shout drove my head up and my eyes around looking for the source of that voice. 
"PAPAAAAAAAAAA!!!"
Ternyata, itu teriakan seorang anak kecil, mungkin kira-kira 4-5 tahun, yang langsung lari menghambur ke papanya, yang adalah orang Indonesia yang tadi aku liat. Papanya pun langsung menyambut anaknya, digendong, dan diputer-puter. Nggak perlu ribuan kata diucapkan buat menggambarkan kalo both of them are missing each other. :') Si anak ketawa geli, dan tentunya keliatan seneng banget ketemu papanya. Beberapa detik kemudian, dateng seorang ibu-ibu muda, bawa tas jinjing, along with their assistant I guess, bawa trolley yang diatasnya ada beberapa koper.

Si Bapak langsung cium istrinya, dan mereka bertiga pun berpelukan. Nggak tau habis itu mereka ngomong apa, pokoknya keliatan bahagiaaa banget. Then yeah, they went out the arrival terminal, left me stunned by the warmth of their love. 

Yaaaah baru mau masukin fotonya. Eh, fotonya kehapus ternyata. Sambel.

Hanna jemput, and we went straight to her house. We stopped by a groceries store to buy some things, dan Hanna masakin aku wrap yang enak banget. Gak paham itu pake apaan aja isinya, tapi yang jelas enak banget. Malemnya, kami pergi ke King's Park buat ngeliat kota Perth dari atas bukit kecil gitu. Nah tapi tetep ada cerita seru. Kami salah pintu masuk, alhasil, kami harus muterin King's Park, sekitar jam setengah 9 malem, GELAP GULITA, dan pas baru masuk, ada makam pahlawan. Yak. Bagus. Malem pertama di Perth udah ketemu yang bikin dag dig dug. Oh FYI, King's Park itu mirip mirip Kebun Raya Bogor gitu lah. Banyak pohon gede-gede dan cuma ada satu jalanan mobil, mengitari area King's Park. Didalem mobil kami cuma bisa ketawa-ketawa bego, dan pasang lampu tinggi. :)) Begitu sampe di parking lot, kami turun mobil, dan..... dingin banget. kira-kira 14°C, dan aku cuma modal sweater tipis. Mamam, tuh. Tapi nggak sia-sia, karena begitu ketemu spot nya, aku langsung kegirangan sendiri liat pemandangan Perth di malam hari.

Si Cantik, Perth. Captured from King's Park.



Besoknya, kami brunch di Halo Espresso. Katanya sih ini salah satu coffee spot terbaik di Perth. Aku pesen Burritos sama Cappucino, yang beneran enak banget nyet sumpah.

Emang bener enak banget, sih.

Habis itu langsung dibawa ke Harbour Town. Aku nggak ngeh ini tempat apa, sampe akhirnya kami nyampe kesana dan ternyata itu tempat shopping, murah-murah. Gilaaa baru hari kedua udah dibawa shopping asdfghjkl!@*&BGGfghgdfr%*&^*(%. Udah deh, nyaris kalap, tapi untung masih ketahan, soalnya Hanna bilang hari Sabtu bakalan shopping lagi di city, dan lebih bagus-bagus. FINE. Selesai dari Harbour Town, kami pergi ke Claremont. Shopping lagi. -____- dan aku dibawa nyobain kafe coklat yang beneran-deh-ini-enak-banget-nggak-boong-wajib-cobain, namanya Koko Black. Salah satu menu andalannya itu Chocolate Affogato. Jadi kalo biasanya kan Affogato itu pake Espresso, nah ini pake Hot Chocolate. Tapi Hot Chocolate nya kental, dan manisnya pas. Jadi begitu nyatu sama eskrimnya, terus masuk mulut.... nyesssss.. dingin + hangat + manis. MANTEP.

Chocolate Affogato-nya bikin nagih!!


Setelah dari Koko Black, kami makan di Ciao Italia. Katanya sih belom ke Perth kalo belom nyobain tiramisu-nya Ciao Italia. Sayangnya, aku udah terlanjur kekenyangan di Koko Black, jadi ngga bisa nikmatin tiramisu-nya. Tapi nggak ragu sih kalo orang-orang bilang enak banget. Soalnya mau masuk aja pake ngantri waiting list, padahal didalemnya aja meja udah penuh, rapet-rapet gitu. Oh ya, katanya juga chef di Ciao Italia ini asli orang Italia semua, makanya taste makanannya dijamin asli Italia. :))

The famous belle. 


Terus aku dibawa juga ke Fremantle, dan kebetulan it was April 25th, so it's ANZAC Day for Aussie and NZ. ANZAC Day itu kayak hari pahlawan-nya Aussie sama NZ. Jadi ini adalah libur nasional, dan di tempat tertentu ada upacara. Pas kami di Freo, eh kebetulan ada anak-anak akademi marinir gitu yang habis upacara. Karena norak, I shamelessly asked a group of them to take a picture together. :p Kapan lagi, ye kan?


Shamelessness gets in the way. :p


Setelah jalan-jalan sedikit di pantainya, pas jam 12 kami pergi ke Freo Market. Ini tuh, kayak apa ya? hmm, kayak Pasar Baru gitu kali ya. Ada kios makanan, kaos, gifts, souvenir, handcrafts, trus banyak street artists juga. Bukan cuma khas Aussie, tapi juga ada makanan Chinese dan Indian. Rameeee banget, tapi semua tetep bersih dan teratur. Muter-muter di Freo Market aja udah bikin capek, jadi yaudah kami pulang ke rumah karena malemnya mau makan di tempat seru.


Malemnya, kami makan di Merrywell. Merrywell is a casual yet fancy restaurant which is located inside Crown Hotel Perth. Makanannya enak banget. The best dinner place so far. Ngga usah banyak omong, nih liat aja fotonya deh :)) 



Take me back to Merrywell!! nom nom nom :3

Kelar makan, kami iseng mau masuk kasino. Nggak main, iseng aja liat dalemnya kayak apa. Yes, gue segitu noraknya hahahahaha.. Keren ya ternyata. :p

Besoknya, seperti yang 'dijanjikan', aku ke city buat shopping lagi. Sayangnya, Hanna harus segera ke gereja karena dia pelayanan, jadi dia pergi duluan, ninggalin aku di city. Baru jam 5-nya aku nyusul dia ke gereja. Shopping alone means a-lot-to-shop. Baru hari keempat di Perth, duit aku udah tipis. Gawat. Well then, let's skip this part :p malu, hahaha. 

Pulang gereja, niatnya mau makan di Jamie's Italian. Itu loh, restorannya Jamie Oliver. Tapi berhubung itu malem Minggu, jadinya rameee banget dan kami udah ngga bisa waiting list. Too late. Akhirnya kami mutusin buat makan di Waterford Karawara, dan pilihan jatuh kepadaaaaaaaa... Spoon! Spoon itu adalah restoran Asia, yang tentunya ada makanan Indonesia. Empat hari nggak ketemu nasi, buat orang yang lidahnya lidah Indonesia banget kayak gue, itu rasanya kayak nggak makan. Without any doubt, gue pesen.... NASI GORENG. HAHAHA. Thank God they had sambel, dan sambelnya pedes banget. Ya Tuhan rasanya ini naga-naga dalem perut gue menari-nari bahagia ketemu sambel.

Sambel. Makanan ciptaan dewa dari nirwana ketujuh.



AAAAANDD WE CAME TO APRIL 27th. The day that I've been longing for months! It's Bublé's Concert daaaaayyyy!! *dancing*


hehehehehe. HEHEHEHEHEHE.


Aku udah ga peduli siangnya mau makan apa kek, makan dimana kek, all I was thinking about was, "OMG I'm gonna see and hear my favorite singer singing right in front of my very own eyes tonight. I've been waiting for this day for months, and this is my first concert experience ever and I flew thousand miles for it. I'm gonna have a very good evening indeed."  Sebenernya nggak mau se-excited itu karena takut expecting too much trus nanti jadinya malah dropshayyyy. Tapi I couldn't hold my energy. :))
Jam 7.30PM tepat, konsernya dimulai, dengan opening act dari Naturally 7. Man, you gotta believe me that they are the best acapella group that have ever existed in the planet. Terserah deh mau bilang aku lebay atau apa, tapi beneran mereka bagus. Pake banget. Pake pangkat sejuta.
Sekitar setengah jam mereka tampil, dan setengah jam preparation ganti set, here came the man of my night. Right, Mr. Michael Bublé. By singing Fever, he entered the stage dan crowd nya langsung menggila, teriak semua! Oh, Perth Arena ini kapasitasnya 10.000 orang, dan itu full house. *masih bengong*

Persis kayak Pasar Tanah Abang jelang Lebaran. PENUH!

Malem itu  Bublé bawain lagu-lagu dia yang paling populer lah. Selain lagu-lagu originalnya, tentunya ada banyak lagu jazz standards yang di cover 'effortlessly' sama si jenius ini. Habis Fever, langsung nyambung ke Haven't Met You Yet dan Try A Little Tenderness. Bukan Bublé namanya, kalo nggak bisa 'engage' his audience. He definitely gave us a very warm and homey atmosphere. 
He asked, "Hello, 20-something-year-old ladies, raise your hands please. come on, I wanna sing this next song, for you, all 20-something-year-old ladies....... who is dating a 70-year old-man!"
Satu Perth Arena ngakakkkk, dan ternyata dia mau nyanyi You Make Me Feel So Young. :)) Disusul dengan Moonlight, Come Dance With Me, Feeling Good, That's All, a lullaby, Everything, Home, Crazy Love, To Love Somebody, trus tiba-tiba balik stage bareng sama Naturally 7 dan mereka nyanyi Get Lucky-nya Daft Punk! HAHA kebayang ga lo penyanyi jazz-swing-big band nyanyiin Get Lucky. Tapi keren gilaaaaaaaaa!! Trus ada juga All You Need Is Love, dan It's A Beautiful Day. Sebagai encore, Bublé nyanyiin Cry Me A River, Save The Last Dance, Fly Me To The Moon, dan Song For You. Aku bener-bener nggak nyesel ngefans sama penyanyi ini, karena he proved that he truly is a real musician and entertainer. Di part reff terakhir Song For You, dia nyanyi TANPA MIC, dan suara dia kedengeran jelas dan powerful, di Perth Arena yang full 10.000 orang. *standing ovation*


The man of the night. Thank you :')


Pulang dengan bahagia yang gak abis-abis. Nyengir kegirangan sampe rumah, and i couldn't sleep. Too happy to not reminisce the concert I just saw. Flawless. Keren, Pake banget. Pake pangkat semilyar. Lebay. Bodo. Bweeeee :p

Besoknya, kembali aku diperhadapkan pada pencobaan yang gak habis-habis. Hanna kuliah sampe sore, dan aku harus cari gifts ke city. Artinya, another shopping chance! Aku langsung inget Doa Bapa Kami, yang isinya, "...dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat." ya Tuhaaaann tapi ini pencobaannya jahat sekaliiii lohh. menguras dompet :'( tolooongg.
Tapi, tiba-tiba aku juga inget kata-kata seseorang, "mumpung lagi di luar negeri, terus pas murah-murah, udah belanja aja. Daripada nyesel sampe rumah, susah mau balik lagi." OH IYA BENER, *lemah iman*

Nah ini seru banget, jadi aku juga tuh emang seneng kalo pas di luar negeri, jalan-jalan sendirian, nyobain public transportation. Setelah diajarin sama Hanna naik bus dan train apa ke arah mana, aku jalan deh tuh sendirian ke city, bermodal kartu TransPerth yang Hanna sendiri nggak tau saldo nya sisa berapa. Perginya sih, aman. Nah pas pulangnya muncul kesotoyan. Niatnya aku pengen pulang naik bis aja, iseng cari bis yang balik ke arah Manning Road. Dengan Google Maps di iPhone dan papan peta di simpang jalan, aku muter-muter lewatin entah berapa blok di city, ke arah terminal bis. Jauh, men. Mana panas terik, tapi udaranya dingin. Kelar, deh. Sampe terminal bis, bis nya NGGAK ADA yang ke arah Manning Road. Sambel.

Akhirnya ya udah, balik naik kereta lagi aja kayak tadi pas pergi. Ternyata, saldo di kartu itu nggak cukup buat aku naik train HAHAHAHA. Emang sih, udah ada tulisannya, "Balance Low. Add Value." tapi aku pikir itu cuma ngasih tau kalo saldo udah tipis, ternyat amaksudnya saldo udah nggak cukup buat naik train. I was lucky that day, karena di dalem train ngga ada petugas cek nya. Kalo ketauan nggak bayar fee naik train, denda nya AUD 100. Bisa buat belanja banyak, tuh. Oke cukup.  Karena takut gak bisa naik bis, akhirnya aku reload kartunya didalem bis. I told the driver that I want to go to Manning Road. Karena takut nyasar, aku buka Google Maps, dan perhatiin jalanan. I told myself, "pokoknya kalo udah sampe Manning Road, buru-buru pencet bel turun!" and I did. Turunlah aku di sebuah halte bis di Manning Road. Bis nya pergi. Aku ngerasa aneh. Kok kayaknya ini daerah nggak aku kenal. Setelah jalan sambil kebingungan sekitar 50 meter, baru aku ngeh kalo ternyata...... 
Halte yang seharusnya disitu gue turun, masih jauh. Hore, Tepuk tangan buat Amanda.

Malu sama kebodohan sendiri, aku jalan sepanjang Manning Road sambil nyengir. Gak tau udah berapa bule yang lewat sambil ngeliat gue dengan muka aneh. Mungkin pikir mereka, "Why is this tall and skinny Asian laugh by herself? Ah, Asians are happy people." LOL

Capek banget broooo, mungkin ada sekitar 2 km aku jalan kaki, bawa tentengan belanjaan, disepanjang Manning Road, sampe akhirnya tiba di Waterford Karawara lagi, dan pulang ke rumah Hanna. Jadi rumah Hanna ke Waterford Karawara itu kayak cuma 3 menit jalan kaki. 

Sampe rumah, aku langsung packing. Bengong sendiri setelah packing karena pas pergi cuma bawa satu koper ukuran medium, pulang bawa 1 koper medum, plus 1 tas Longchamp gede penuh coklat, dan 1 sport bag ukuran XL penuh belanjaan dan coklat. Hehehe. HEHEHE. HEHEHEHEHEHEHEHE.

Challenge accepted. 


Terus malemnya makan steak yang oke banget di Hippo's Creek, dan besok malemnya pergi makan di San Churro dan jalan-jalan ke Mill Point. Perth itu emang kota yang cantik dan manis banget. Di malam terakhir aku disana, Langit Perth bersiiiih banget, dan banyak bintang! Never had I seen a sky that clear. :') Yang bikin Tuhan terasa romantis banget adalah, beberapa hari sebelumnya, bahkan siangnya, Perth itu hujan terus.Langitnya cloudy, auranya gloomy. Tapi malem itu He made the sky very clear, and there were A LOT of stars. Mungkin kalo ngga ada pendaran lampu dari gedung dan kendaraan, bisa liat bintang lebih banyak lagi. Tentunya ngga lupa foto di Mill Point yang cantik banget. Sayang kamera aku lensa nya nggak secanggih itu untuk bisa nangkep foto langit berbintang :(

Last day in Perth, Hanna took me to Typika. Disana, aku makan makanan yang kedengerannya aneh. Entah apa, tapi itu kayak toast, pake pork bacon, dan pisang. Iye, pisang. Banana. Tapi ternyata rasanya aneh-aneh enak, gila!


Pisang pake pork bacon. Interested?


Once again I asked her to take me to Koko Black, and after that, we went straight to the airport. I hugged Hanna and thanked her very much for being such a loving, caring, mindful, and welcoming host while I was in Perth. We may not see each other very often or as often as I see Fiona, but we know for sure that we always pray for each other, always be there for each other, and that is more than enough. :') 

9 years of friendship and still counting….


Jalan-jalan aku di perth mungkin boleh jadi cuma seminggu, tapi kenangan dan kebahagiaannya remains forever in my heart. Thank you for another blessing in my life, Jesus God. :') And dear life, I'm ready for another surprises, another trips, another priceless experience around the world. Yeay!!


Pada dapet salam dari si Cantik. :)


PS. Pegel gak, baca sampe sini?


xx,
Amanda Zevannya.